L14nDy zOnA LoVeRs g1rls

Gw LinDa Ps Sk bGt AmA DaNiEl rAdcLife............ n Gw sK Mkn bAkSo rAmE" Ma tMn"................. Luv yOu pLeNd 4EvEr ..............

Rabu, 25 Maret 2009

tRiO HaRrY pOtTeR







Michael Jackson Undang Trio Harry Potter







"Michael merupakan penggemar berat buku-buku dan film-film Harry Potter," kata seorang sumber mengenai alasan Jackson mengundang ketiga bintang film Harry Potter tersebut. "Ia sungguh-sungguh tersihir oleh keajaiban novel-novel JK Rowling. Dongeng-dongeng tentang Harry dan kawan-kawannya dalam buku-buku itu mencengkramnya, ia mengikuti buku-buku itu secara religius," sambungnya. "Ia juga pengagum berat film-film itu, ia memiliki semua film itu dan membeli memorabilia untuk dikoleksinya," lanjutnya. "Ia juga selalu menunjukkan minat untuk datang ke pemutaran perdana film Harry Potter seri terakhir," imbuhnya.

Jackson diyakini menjadi salah satu dari beberapa orang yang memiliki edisi perdana istimewa novel Harry Potter and the Philosopher's Stone, yang bernilai lebih dari 10.000 poundsterling. (thesun.co.uk/Kompas.com)

Jumat, 20 Maret 2009

HARRy pOtTEr

Harry Potter and the Order of the Phoenix (film)

From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search
Harry Potter and the Order of the Phoenix

Second international poster of the film
Directed by David Yates
Produced by David Heyman
David Barron
Written by Screenplay:
Michael Goldenberg
Novel:
J. K. Rowling
Starring Daniel Radcliffe
Rupert Grint
Emma Watson
Ralph Fiennes
Michael Gambon
Imelda Staunton
Gary Oldman
Helena Bonham Carter
Music by Nicholas Hooper
Themes by:
John Williams
Cinematography Sławomir Idziak
Editing by Mark Day
Distributed by Warner Bros.
Release date(s) 11 July 2007 (US,AUS)
12 July 2007 (UK)
Running time 138 minutes (theatrical)
132 minutes (speedrun)[1]
Country United Kingdom
United States
Language English
Budget GB£100 million (US$200 million)
Gross revenue GB£476.0 million[citation needed] (US$938,212,738[2])
Preceded by Goblet of Fire
Followed by Half-Blood Prince

Harry Potter and the Order of the Phoenix is a 2007 fantasy adventure film, based on the novel of the same name by J. K. Rowling. Directed by David Yates, produced by David Heyman's company Heyday Films, and written by Michael Goldenberg, it is the fifth film in the popular Harry Potter film series. The story follows Harry Potter in his fifth year at the magic school Hogwarts. The Ministry of Magic refuses to believe the return of Lord Voldemort and appoints bureaucrat Dolores Umbridge as a teacher at the school.

Live-action filming took place in England and Scotland for exterior locations and Leavesden Film Studios in Watford for interior locations from February to November 2006, with a one-month break in June. Post-production on the film continued for several months afterwards to add in visual effects. The film's budget was reportedly between £75 and 100 million ($150–200 million).[3][4] Warner Bros., the distributor of the film, released it in the UK on 12 July 2007, and in the US on 11 July, both in conventional and IMAX theatres, and was the first Potter film to be released in IMAX 3-D.

J.K rOwLiNg

JK Rowling at a reading of Tales of Beedle the Bard
JK Rowling Photo: PA

Sameer Rahim reviews the first book from JK Rowling since the conclusion of the Harry Potter series, The Tales of Beedle The Bard

For those children (and adults) who have been craving JK Rowling's magical touch since last year's Harry Potter and the Deathly Hallows, the wait is finally over: Rowling's new book, The Tales of Beedle the Bard, is published today

HarRy PoTtEr My cU tE iDoLa

Tidak banyak penyihir yang percaya (atau mau percaya) bahwa Voldermort telah kembali, termasuk Kementerian Sihir. Harry dan Dumbledore dianggap menyebar kabar bohong dan dianggap terganggu jiwanya. Meskipun demikian, masih banyak orang yang percaya pada Dumbledore, dan mereka inilah yang tergabung dalam Orde Phoenix. Namun karena situasi belum memungkinkan, mereka bergerak secara diam-diam untuk menghindari kecurigaan dari Kementerian. Mereka menggunakan kediaman Sirius, Grimmauld Place nomer 12 sebagai Markas Besar, sehingga Sirius tidak lagi dalam pelarian (tapi tetap bersembunyi karena pihak kementrian masih mencarinya).

Sementara itu, Harry yang diawasi siang-malam (tanpa sepengetahuannya) oleh anggota Orde, semakin sering mengalami sakit pada bekas lukanya. Emosinya sering tak terkendali. Pada suatu malam ia dikejutkan dengan hadirnya dementor di Privet Drive, yang hendak menyerang dirinya dan Dudley. Untunglah ia berhasil menghasilkan patronus untuk melawan mereka. Namun akibat dari hal ini, dia nyaris diusir oleh pamannya (karena dikira menyerang Dudley), menghadapi persidangan di Kementerian Sihir dan terancam dikeluarkan dari Hogwarts.

Di persidangan tak seorangpun percaya bahwa ada Dementor berkeliaran di daerah Muggle. Tapi ketika Dumbledore mengatakan bahwa Kementerian tidak punya hak untuk mencampuri urusan sekolah, termasuk dalam hal ini mengeluarkan sorang murid, Harry pun bebas dari segala tuduhan.

Namun mimpi buruk Harry masih berlanjut. Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun, Harry diajar oleh seorang guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang berasal dari Kementerian Sihir, Dolores Umbridge. Harry berulang kali mendapat detensi karena mengatakan bahwa Voldermort telah kembali. Harry dan seluruh murid kelas 5 akan menjalani ujian OWL, dimana mereka sudah harus berpikir pelajaran apa saja yang akan (dan mau) menerima mereka di kelas 6, serta tentang karir apa yang mereka minati selepas sekolah. Di tengah tekanan Umbridge dan segala dekritnya, Harry, atas dukungan penuh dari Ron dan Hermione, memimpin sekelompok anak untuk mempraktekkan pertahanan terhadap ilmu hitam dalam sebuah kelompok yang mereka namai Laskar Dumbledore (LD). LD beranggotakan cukup banyak anak, selain Ron, Hermione, Ginny, Neville, Luna Lovegood, Fred & George, Cho Chang, dan beberapa anak dari asrama lain yang kelihatannya lebih ingin tahu apakah benar pikiran Harry terganggu seperti yang diberitakan koran-koran, atau ingin tahu cerita yang sebenarnya tentang kematian Cedric dan kembalinya Voldermort.

Penglihatan yang dialami Harry akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa dia dan Voldermort, entah bagaimana, saling terhubung. Harry merasakan amarah dan kesenangan Voldermort. Suatu saat hal ini menguntungkan, karena menyelamatkan Arthur Weasley dari maut. Tapi Dumbledore kemudian menugaskan Snape untuk mengajari Occlumency, untuk menutup pikirannya dari Voldermort. Harry dan Snape yang sama-sama tidak senang dengan hal ini, tetap melakukannya, sampai suatu saat Harry memasuki Pensieve Snape dan mendapati alasan mengapa ia begitu membenci ayahnya dan Sirius. Snape sangat sangat marah ketika memergoki Harry dan menolak untuk mengajarinya sejak saat itu.

Hagrid yang baru saja kembali setelah sekian lama pergi, ternyata membawa serta Grawp, adiknya yang raksasa asli. Ia dan Madame Maxime sebenarnya ditugasi Dumbledore untuk mendekati para raksasa agar tidak bergabung dengan Voldermort. Tapi tidak berhasil, karena ternyata para Pelahap Maut telah mendekati mereka terlebih dahulu. Ketika pulang, Hagrid membawa Grawp (karena ibu mereka telah meninggal) yang bertubuh mungil (untuk ukuran raksasa).

Klimaks dari seri ke-5 ini adalah pertempuran di Kementerian Sihir. Harry dipancing untuk pergi ke Kementerian Sihir, di mana ternyata di sana sudah menunggu para Pelahap Maut. Mereka menjebak Harry untuk mengambil Ramalan di Departemen Misteri. Ramalan tentang dirinya dan Voldermort. Harry, Ron, Hermione, Luna dan Neville berusaha menyelamatkan diri dari serangan para Pelahap Maut, ketika sejumlah anggota Orde Phoenix datang membantu. Terjadilah pertempuran sengit, dimana akhirnya Sirius terbunuh.

Di akhir cerita Dumbledore memberitahu Harry tentang Ramalan tersebut, yang ternyata dibuat oleh Professor Trelawney, bahwa untuk bertahan hidup, ia dan Voldermort harus saling membunuh, karena yang satu tidak bisa bertahan bila yang satu tetap hidup. MANTRA-MANTRA yg muncul dalam film Harry Potter ke-5 ini adalah BOMBARDA MAXIMA,REDUCTO,STUPEFY,EXPELLIARMUS,AVADA KEDAVRA